Kalau biasanya “perang” identik dengan konflik, beda cerita di Pulau Lombok. Di sini ada tradisi unik bernama Topat War—alias “perang ketupat”—yang justru jadi simbol perdamaian dan harmoni antar umat beragama. Makanya, buat lo yang pengen lebih dalam mengenal wajah toleransi budaya Nusantara, lo wajib banget mengenal tradisi Topat War di Lombok.
Tradisi ini nggak cuma sekadar festival, tapi juga penuh makna spiritual, sejarah, dan kehangatan sosial. Setiap tahunnya, warga Hindu dan Muslim Lombok berkumpul di satu tempat untuk “berperang” pakai ketupat. Tapi tenang, bukan perang yang bikin luka—malah sebaliknya, justru bikin hati adem.
Asal Usul Topat War: Warisan Budaya untuk Harmoni
Topat War adalah bagian dari tradisi masyarakat Sasak (Muslim) dan Bali Lombok (Hindu) yang udah berlangsung turun-temurun. Ritual ini biasanya diadakan di Pura Lingsar, yang jadi satu-satunya tempat ibadah bersama umat Hindu dan Muslim Wetu Telu di Lombok.
Latar belakang budaya dan sejarah:
- Pertama kali dilakukan pada abad ke-18 oleh Raja Anak Agung Ngurah.
- Bertujuan menyatukan warga Hindu Bali dan Sasak Muslim dalam doa dan rasa syukur bersama.
- Jadi bentuk nyata akulturasi budaya dan harmoni antar kepercayaan.
Nama “Topat” sendiri berasal dari kata “ketupat,” makanan khas Nusantara yang juga simbol maaf dan silaturahmi.
Prosesi Tradisi Topat War: Dari Doa Hingga Perang Damai
Topat War bukan cuma lempar-lempar ketupat aja. Sebelum “perang” dimulai, ada serangkaian upacara adat yang penuh makna. Semua peserta—baik dari komunitas Hindu maupun Muslim—berpakaian adat dan berdoa di pura serta masjid yang berada dalam satu kompleks suci.
Alur ritual Topat War:
- Doa bersama dan persembahan dari kedua komunitas.
- Prosesi membawa sesajen dan ketupat ke halaman pura.
- Setelah aba-aba, “perang ketupat” dimulai—ketupat dilempar antar peserta dengan gembira.
- Ketupat yang jatuh di tanah dianggap pupuk berkah untuk kesuburan.
- Setelah selesai, semua berkumpul makan bersama dan saling sapa.
Yang bikin adem, semua peserta datang dengan niat baik—bukan untuk menang, tapi untuk mempererat rasa persaudaraan dan nilai gotong royong.
Makna Filosofis di Balik Ketupat dan Tradisi Perang Damai
Ketupat yang biasa lo lihat pas Lebaran ternyata punya makna mendalam dalam konteks Topat War. Bentuk anyaman dan isi di dalamnya jadi simbol kehidupan yang saling terkait dan penuh keikhlasan.
Makna ketupat dalam tradisi:
- Anyaman daun kelapa melambangkan kehidupan yang rumit tapi terikat satu sama lain.
- Isi beras yang padat simbol keberkahan dan kesejahteraan.
- Lemparan ketupat sebagai lambang penghilangan ego dan permusuhan.
- Tradisi perang ini jadi sarana katarsis spiritual dan sosial.
Jadi jangan salah, walaupun kelihatannya lucu dan seru, tapi Topat War sarat dengan simbol perdamaian dan penyatuan komunitas.
Kapan dan Di Mana Topat War Diadakan?
Topat War biasa digelar setahun sekali di Pura Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Waktunya biasanya mengikuti penanggalan Sasak dan Bali, yakni pada bulan ke-6 kalender Sasak (yakni saat bulan purnama).
Lokasi utama:
- Pura Lingsar – satu-satunya pura di Indonesia yang digunakan oleh umat Hindu dan Muslim Wetu Telu.
- Terletak di Desa Lingsar, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
- Akses mudah dari pusat kota Mataram, hanya sekitar 30 menit berkendara.
Kalau lo datang di waktu yang tepat, lo bisa sekalian explore situs budaya lainnya di sekitar area pura.
Sensasi Seru dan Damai Saat Ikut Langsung Perang Ketupat
Buat yang udah pernah ikutan, sensasi ikut Topat War tuh unik banget. Lo bisa ngerasain bagaimana tawa, haru, dan semangat kebersamaan bercampur dalam satu momen. Nggak peduli tua atau muda, Hindu atau Muslim, semua larut dalam keceriaan.
Hal yang lo bakal rasain:
- Ketawa bareng saat saling lempar ketupat.
- Rasa haru liat dua komunitas berbeda bisa bareng-bareng doa dan makan bersama.
- Kagum sama toleransi dan cara hidup damai yang real di depan mata.
- Dan pastinya, foto-foto epic buat feed Instagram lo!
Nggak jarang juga, turis lokal dan mancanegara datang khusus buat ikut momen langka ini.
Etika dan Tips Mengikuti Topat War
Karena ini acara adat dan spiritual, lo harus tetap ngejaga etika dan hormat. Walaupun vibe-nya fun dan ramai, tetap ada aturan yang harus lo ikuti biar nggak ngganggu kesakralan acara.
Tips penting sebelum ikut:
- Pakai pakaian sopan dan sesuai budaya lokal.
- Jangan asal masuk ke area suci—minta izin dulu ke panitia.
- Ikuti arahan pemandu lokal.
- Kalau mau motret, hindari flash dan jangan ganggu jalannya ritual.
- Jangan buang ketupat sembarangan—biasanya akan dikumpulin buat jadi pupuk simbolis.
Dengan ikut Topat War dengan sikap yang menghargai, lo bisa dapet pengalaman yang nggak cuma seru tapi juga menyentuh batin.
FAQ Tentang Tradisi Topat War di Lombok
1. Apakah semua orang boleh ikut Topat War?
Ya, terbuka untuk semua, termasuk wisatawan. Tapi harus mengikuti aturan lokal dan adat setempat.
2. Apakah acara ini bersifat keagamaan atau budaya?
Keduanya. Ini adalah ritual budaya dengan dasar spiritual yang kuat, terutama dari Hindu dan Islam Wetu Telu.
3. Apakah ketupatnya bisa dimakan?
Biasanya tidak dimakan, karena digunakan untuk simbolik dan sudah dilempar-lempar.
4. Apakah aman untuk anak-anak?
Aman, karena ketupat yang dilempar adalah ketupat kecil dan acara ini penuh sukacita.
5. Kapan waktu terbaik datang ke Lombok untuk ikut Topat War?
Cek jadwal Purnama Sasih ke-6 (biasanya Desember), tapi tetap pantau pengumuman resmi karena bisa berubah tiap tahun.
6. Apakah ada atraksi lain selain perang ketupat?
Ada, seperti tarian tradisional Sasak, musik gamelan, bazar kuliner, dan pementasan budaya lokal.
Kesimpulan: Topat War, Simbol Budaya Damai yang Perlu Kita Jaga
Mengenal tradisi Topat War di Lombok bikin kita sadar bahwa perdamaian itu bisa dimulai dari hal sederhana. Dari lempar ketupat, muncul nilai kasih, dari tertawa bareng muncul rasa saling memahami. Lombok berhasil ngajarin kita bahwa beda agama, budaya, dan tradisi nggak harus bikin jauh—malah bisa jadi alasan buat lebih deket.
Kalau lo cari momen liburan yang penuh makna dan bisa jadi bahan refleksi, datang dan ikut Topat War adalah pilihan yang nggak bakal lo sesali.